Sunday, March 25, 2018

Selamat Jalan Sahabatku

Sahabatku

Aku masih ingat saat pertama kita bertemu
Ibu mu dan Ibu ku saling bertukar cerita
Keluarga mu dan Keluarga ku saling sapa dan bertanya

Saat kita masih kecil, aku ingat kau bersekolah di daerah lain
Kemudian ketika rumahmu resmi pindah ke komplek perumahanku
Kau pun resmi pindah ke sekolahku

Sahabatku,
Aku masih ingat ketika dulu Ibu mu slalu pinjam buku kepadaku
Entah buku catatan, entah buku Pelajaran.
Katanya supaya engkau bisa belajar seperti apa yang aku pelajari.
Dan ibu mu pun memilihkan tempat duduk harus disebelahku.
Katanya supaya bisa tertular pintarnya.
Lalu Ibumu juga menyewa tukang becak yang biasa menjemputku pulang, katanya supaya bisa pulang bersama.

Sahabatku,
Aku masih ingat itu semua sahabatku.
Saat kau nakal dan berkelahi dengan teman yang lain.
Saat kau menangis dan aku menangis.
Saat kau tertawa dan aku tertawa.
Saat aku dan kau menyukai seseorang yang sama pula.

Sahabatku,
Ketika lulus Sekolah Dasar, kita terpisah.
Engkau Sekolah disana, dan aku sekolah disitu
Hingga kita tak pernah saling menyapa.
Lalu tuhan punya rencana lain.
Hingga kita dipertemukan kembali di Bangku Kuliah
Bahkan, satu angkatan, satu jurusan, satu kelas dan satu organisasi.

Sahabatku,
Aku masih ingat saat terakhir kau mengantarku ke Bazar Buku.
Kau utarakan cita-citamu yang tulus untuk negeri ini.
Lalu saat kau tanya cita-citaku, aku tak mampu menjawab.
Ya, saat itu aku iri kepadamu.
Hatimu terlalu bersih sahabatku.
Dan ternyata tuhan lebih sayang kepadamu.
Hingga kemarin dia lebih memilihmu.

Sahabatku,
Hari ini hari terakhir kau dan aku berpisah untuk selamanya.
Tak kuat hati ini melihatmu tidur di tempat tidurmu yang terakhir.
Keluargamu dan juga yang lainnya pasti juga merasakan hal yang sama denganku.
Selamat jalan sahabatku.
Doaku slalu mengirimu.


Muhamad Khafidh Amrullah
untuk sahabatku Alm. Novan Arief Sulistyawan bin Supriyatna
Oktober 2013





No comments:

Post a Comment

tulis komentar anda di sini