Switch berfungsi sebagai sentral atau konsentrator pada
sebuah network. Cara kerja switch mirip dengan bridge, dan memang sesungguhnya switch adalah bridge yang memiliki banyak port. Sehingga switch disebut sebagai multiport bridge.
Switch dapat
mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga informasi bisa langsung
dikirim ke host tujuan. Switch yang lebih cerdas dapat mengecek frame yang
error dan dapat mem-blok frame yang error tersebut.
gambar switch
Untuk
membuat sebuah router menjadi bridge tinggal memanfaatkan interface tersebut.
Saat ini orang sudah semakin jarang membeli perangkat bridge. Semua fitur yang
dimiliki oleh bridge telah tersedia pada switch.
Dilihat
dari cara kerjanya, maka switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :
1. Cut through atau fast forward
Switch jenis ini hanya akan mengecek alamat tujuan (yang ada pada header frame).
Switch jenis ini hanya akan mengecek alamat tujuan (yang ada pada header frame).
Selanjutnya frame akan diteruskan ke host tujuan. Kondisi ini dapat
mengurangi "waktu tunggu"
atau latency. Inilah jenis switch
"tercepat" di antara jenis lainnya.
Kelemahan :
tidak dapat mengecek frame-frame yang error.
Frame yang error akan tetap diteruskan ke host
tujuan.
2. Store and forward
Switch jenis ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke
host tujuan. Seluruh frame akan dicek melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy Check). Jika
Switch jenis ini akan menyimpan semua frame untuk sementara waktu sebelum diteruskan ke
host tujuan. Seluruh frame akan dicek melalui mekanisme CRC (Cyclic Redundancy Check). Jika
ditemukan error maka frame akan "dibuang" dan tidak
diteruskan ke host tujuan. Switch jenis ini
paling
"terpercaya" di antara jenis lainnya.
Kelemahan :
Akan mengakibatkan meningkatnya latency akibat adanya proses pengecekan seluruh frame
yang melalui switch.
Kelemahan :
Akan mengakibatkan meningkatnya latency akibat adanya proses pengecekan seluruh frame
yang melalui switch.
- Fragment free atau modified cut through
Switch akan membaca 64 byte dari frame sebelum meneruskannya ke host tujuan. Nilai 64 byte ini merupakan jumlah minimum byte yang dianggap penting untuk menentukan apakah frame error atau tidak. Sehingga switch jenis ini memiliki kemampuan kerja yang cukup baik dan tetap dapat diandalkan.
Seiring dengan semakin
meningkatnya kebutuhan, maka switch jenis baru telah diberi beberapa fitur tambahan yang
tidak dijumpai pada switch jenis lama. Inilah yang disebut dengan multilayer
switch (MLS). Switch jenis ini berfungsi sama dengan switch
tradisional, hanya saja memiliki fitur lain seperti Qos (Quality of Service),
ToS (Type os Service), IP Security, IP DSCP to VLAN, VLAN to IP DSCP, dan
sebagainya.
No comments:
Post a Comment
tulis komentar anda di sini