Biarkan saja kamu melalu-lalang di pikiran..
Mengingatmu sebagai yang terindah, dan membuang pahitmu ke dalam gelas kosong..
Yang pasti, aku percaya, semua berarti ketika bersamamu..
Tanpamu, akan kucari arti lagi..
Siapa tahu, lebih berarti..
Perjalanan boleh berhenti; tapi sejenak saja, jangan terlalu lama..
Masih jauh kilometer yang harus ditempuh untuk menjemput bahagia, bukan dengan berdiam menunggu..
Kecuali, menunggumu itu satu hal yang pasti, pasti kubela hingga kaki tak merasakan lelah lagi..
Kita sama-sama sadar..
Akar pertautan yang menunjang itu telah tercerabut..
Mungkinkah menanamnya sekali lagi..?
Atau, biarkan saja pohon itu rebah ke tanah dan mengering..
Lalu, kita berpisah di simpang jalan dan mencari tunas baru untuk disemaikan lagi..
“Kita memang tidak bisa memilih jatuh cinta pada siapa. Jika boleh memilih, sekali lagi aku akan jatuh cinta kepadamu.”
Tak perlu kamu tahu, cukup rasakan saja. Di sini, bersama gerimis di bulan Januari, aku masih mengejamu sebagai yang pertama.
Mengutip dari buku 'Dear You' hal 348
No comments:
Post a Comment
tulis komentar anda di sini